SEPUTAR LOMBA SCIEFEST FKUI 2009

Ditulis November 5, 2009 oleh mrcfkunand
Kategori: Uncategorized

PENDAFTARAN LOMBA SCIEFEST 2009 DIUNDUR
Pendaftaran setiap lomba diundur hingga tanggal 13 November 2009 bersamaan dengan pengumpulan karya. Formulir pendaftaran dapat diunduh pada http://www.4shared.com/dir/21116448/dacd5c7b/sharing.html

============================================

INFORMASI UMUM

Acara ini bertemakan Onkologi. Tema ini dipilih mengingat adanya peningkatan prevalensi kanker di Indonesia, yang rupanya belum diikuti dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit ini. Melalui acara ini, diharapkan mahasiswa Fakultas Kesehatan se-Indonesia dapat menjadi agen kesehatan masyarakat dengan mensosialisasikan mengenai bahaya kanker beserta perubahan gaya hidup yang merupakan tindakan preventif melawan kanker.

Waktu dan Tempat
Tanggal : 1-6 Desember 2009
Tempat : Kampus FKUI Salemba Raya no. 6, Jakarta Pusat

Bentuk Kegiatan
1. Lomba Karya Tulis Ilmiah
2. Lomba Poster Ilmiah
3. Lomba Scientific English Essay
4. Lomba Proposal Penelitian
5. Seminar kesehatan bertemakan onkologi
6. Workshop Patologi Anatomi Bertemakan Onkologi
7. Pameran poster penelitian anggota LPP-SM IKM FKUI
8. Pelatihan Evidence Based Medicine

Sekretariat LPP SM IKM FKUI
(Lembaga Pengkajian dan Penelitian Senat Mahasiswa Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
Jalan Salemba Raya No. 6
Jakarta Pusat-10430
Contact Person:
Ardeno Kristianto (HP: 0817 980 3697)
Novi Kurnia (HP: 0812 188 6543)
E-mail: sciefest2009@yahoo.com
Alamat Rekening William Jayadi Iskandar:
Atas nama William Jayadi Iskandar
Bank BCA
No Rekening: 4491248909

============================================

Pentunjuk Teknis Penulisan dan Pengetikan Umum


1. Penulisan Huruf
Naskah diketik 1,5 spasi dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf “Times New Roman 12”, kecuali untuk ringkasan diketik satu spasi.

2. Tata Letak
a. Batas pengetikan
1) samping kiri 4 cm
2) samping kanan 3 cm
3) batas atas 4 cm
4) batas bawah 3 cm
b. Jarak pengetikan, Bab, Sub-bab dan perinciannya
1) Jarak pengetikan antara Bab dan Sub-bab 3 spasi, Sub-bab dan kalimat di bawahnya 1,5 spasi;
2) Judul Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar dan dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa digaris-bawahi;
3) Judul Sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan;
4) Judul anak Sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri dengan indensi 1 (satu) cm yang diberi garis bawah. Huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan;
5) Jika masih ada subjudul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada butir (3) di atas, lalu diikuti oleh kalimat berikutnya.

3. Pengetikan Kalimat
Alinea baru diketik sebaris dengan baris di atasnya dengan jarak 2 spasi. Pengetikan kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik 1 spasi menjorok ke dalam dan semuanya tanpa diberi tanda petik.

4. Penomoran Halaman
a. Bagian pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, kata pengantar dan daftar isi memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah kanan bawah (i, ii dan seterusnya);
b. Bagian tubuh/pokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dan diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas (1,2,3 dan seterusnya);
c. Nomor halaman pertama dari tiap Bab tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan.

5. Kebahasaan
a. Huruf Miring (Italic)
Huruf miring digunakan untuk menulis beberapa hal sebagai berikut:
Kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa;
Tetapan dan pengubah yang tidak diketahui dalam matematika;
Kata atau istilah yang diperkenalkan untuk diskusi khusus;
Kata atau frase yang diberikan penekanan;
Judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh tulisan;
Nama ilmiah seperti genus, spesies, varietas dan forma makhluk.
b. Huruf Kapital
1) Digunakan untuk huruf pertama pada awal kalimat;
2) Setiap kata dalam judul, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal;
3) Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, tarikh, peristiwa sejarah, lembaga, jabatan, gelar dan pangkat yang diikuti nama orang atau tempat;
4) Nama-nama geografi, tetapi bukan nama geografi yang digunakan sebagai jenis (misal: badak sumatera).
5) Penulisan nama orang pada hukum, dalil, uji, teori dan metode.
c. Huruf Tebal
Huruf tebal digunakan untuk judul atau tajuk (heading).

6. Tata Bahasa
a. Fungsi tata bahasa digunakan dengan taat asas dan tegas, sehingga subyek dan predikat harus selalu ada;
b. Penggunaan ejaan dan istilah resmi;
c. Bahasa yang digunakan bersih dari unsur dialek daerah, variasi bahasa Indonesia, dan bahasa asing yang belum dianggap sebagai unsur bahasa Indonesia, kecuali untuk istilah bidang ilmu tertentu;

7. Tanda Baca
a. Tanda Titik (.)
Digunakan pada akhir kalimat, pada singkatan tertentu, sebagai pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
b. Tanda Koma (,)
Digunakan untuk memisahkan angka desimal, pemisah unsur-unsur dalam suatu deret, untuk memisahkan unsur-unsur sisteksis dalam kalimat.
c. Tanda Titik Koma (;)
Digunakan untuk memisahkan unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang sudah mengandung tanda baca lain.
d. Tanda Titik Dua (:)
Digunakan untuk menandakan pengutipan yang panjang, angka perbandingan, memisahkan nomor jilid dan halaman daftar pustaka.
e. Tanda Tanya (?)
Digunakan pada akhir pertanyaan langsung, untuk menunjukkan keragu-raguan dalam suatu pernyataan.
f. Tanda Hubung (-)
Digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan menghubungkan dua kata yang sama.
g. Tanda Kurung ((…))
Digunakan mengapit tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
h. Tanda Petik (“…”)
Digunakan untuk petikan atau kutipan pembicaraan langsung, istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
i. Tanda Garis Miring (/)
Digunakan untuk menggantikan tanda bagian atau menunjukkan bilangan pecahan.

8. Penulisan Tabel dan Gambar
a. Tabel
1) Judul tabel merupakan kalimat pernyataan secara ringkas yang berdiri sendiri dan dapat menerangkan arti tabel;
2) Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik;
3) Setiap tabel yang ada harus dirujuk atau dibahas di dalam kalimat;
4) Catatan kaki pada tabel merupakan simbol non numerik seperti *, † dan ‡.. petunjuk catatan kaki diletakkan pada bagian tabel yang memerlukan informasi tambahan tersebut.
b. Gambar
1) Judul gambar dapat berupa satu kalimat atau lebih;
2) Judul gambar diletakkan di bawah gambar dan diawali oleh huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik;
3) Setiap gambar biasanya mempunyai simbol. Untuk itu, setiap simbol harus diberikan keterangan. Ukuran simbol dan keterangannya harus proporsional dengan ukuran gambar dan dapat dibaca dengan jelas;
4) Setiap gambar yang terdapat dalam tulisan harus dirujuk di dalam teks.

============================================

Persyaratan dan Ketentuan LOMBA PROPOSAL PENELITIAN
LOMBA PROPOSAL PENEELITIAN

I. Peserta
Peserta adalah mahasiswa fakultas bidang ilmu kesehatan dari universitas se-Indonesia, yaitu meliputi:
• Mahasiswa S1 dan program profesi kedokteran umum
• Mahasiswa S1 dan program profesi kedokteran gigi
• Mahasiswa S1 program ilmu kesehatan masyarakat
• Mahasiswa S1 program ilmu keperawatan
• Mahasiswa S1 dan program profesi ilmu farmasi
Peserta dapat bersifat individual atau kelompok (maksimal 2 orang)

II. Sifat dan Isi Tulisan
f. Tulisan tidak menonjolkan permasalahan subjektif serta tidak menampilkan sisi emosional penulis
g. Tulisan didukung oleh data penelitian dan tinjauan pustaka yang akurat dan tepat
h. Menjauhkan tulisan dari sifat plagiatisme (tulisan harus orisinal)
i. Tiap langkah penulisan dilakukan secara sistematis sesuai kaidah penulisan proposal penelitian yang benar

III. Mekanisme Pendaftaran dan Pengiriman
i. Pendaftaran awal (tanda keikutsertaan)
Peserta dapat mendaftarkan diri dengan salah satu cara berikut:
– Langsung mengisi formulir yang tersedia di ruang sekretariat LPP-SM IKM FKUI
– Mengirimkan E-mail ke alamat sciefest2009@yahoo.com dengan menuliskan Lomba Proposal Penelitian sebagai subject/judul, kemudian menyertakan attachment/lampiran berisi: nama peserta (penulis dan presentan), judul proposal penelitian, asal fakultas dan universitas, contact person (nama, alamat, no telpon/hp, alamat e-mail), dan keterangan mengenai cara pembayaran pendaftaran (tunai langsung kepada panitia/transfer).
Pendaftaran dilakukan paling lambat tanggal 30 Oktober 2009
Biaya pendaftaran Lomba Proposal Penelitian yakni sebesar Rp 150.000,00 dan dapat dibayar baik secara tunai dengan diberikan langsung kepada Caroline (021-94309111) atau Lidwina Anissa (08176634765) selaku panitia Science Festival 2009 maupun ditransfer ke alamat rekening William Jayadi Iskandar.
j. Pengumpulan hasil tulisan
Pada tahap ini, peserta diharapkan mengumpulkan proposal penelitian dengan ketentuan: rangkap 4, menyertakan soft copy presentasi proposal penelitian dalam bentuk compact disc (CD), fotokopi kartu mahasiswa peserta, formulir pendaftaran dan fotokopi bukti pembayaran pendaftaran lomba.
Paket karya selambat-lambatnya diterima panitia/sampai ke sekretariat LPP tanggal 13 November 2009

IV. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
A. Bagian Awal
a. Judul singkat dan jelas
b. Nama-nama penulis dan presentan
c. Nama dan alamat institusi penulis
e. Halaman pengesahan oleh dosen pembimbing, manager kemahasiswaan atau pendidikan (pihak dekanat)
D. Bagian Isi
a. Pendahuluan, berisi
i. Latar belakang mengangkat masalah yang diteliti, penjelasan tentang makna penting dan kemenarikan penelitian.
ii. Rumusan permasalahan
iii. Tujuan dan manfaat penulisan
b. Tinjauan Pustaka, berisi tentang teori dan materi penulisan yang diambil dari telaah pustaka
c. Metodologi Penelitian, berisi tentang waktu dan lokasi penelitian, bahan dan alat penelitian, cara kerja serta cara pengolahan dan analisis data.
E. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
i. Penulisan dilakukan menggunakan teknik Vancouver. Tidak dibenarkan menuliskan kepustakaan yang tidak disinggung dalam penulisan
ii. Lampiran (jika diperlukan)
iii. Daftar Riwayat Hidup (beserta daftar-daftar karya ilmiah dan pertemuan ilmiah yang pernah dihadiri)

V. Ketentuan Karya
− Penulisan dilakukan menggunakan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Telah Disempurnakan (EYD), baku, ilmiah, serta memiliki sifat yang baik, benar, dan tepat. Tidak dibenarkan penggunaan singkatan yang tidak lazim.
− Layout memenuhi ketentuan sebagai berikut
i. Tulisan Times New Roman ukuran 12 jarak 1,5 spasi
ii. Kertas menggunakan ukuran A4
iii. Batas kertas (margin): kiri 4 cm; atas, kanan, bawah 3 cm (batas bawah dihitung setelah adanya catatan kaki, dan lainnya)
iv. Nomor halaman terletak pada bagian kanan bawah
v. Jumlah halaman bagian isi minimal 20 dan maksimal 35 halaman; tidak termasuk baigan awal dan bagian akhir.

VIII. Presentasi
• Presentasi dilakukan selama 10 menit (setiap presentasi) ditambah 10 menit untuk tanya jawab
• Sesi tanya jawab dilakukan mula-mula oleh dewan juri, dilanjutkan dengan penonton
• Setiap peserta diharapkan hadir tepat waktu, mengambil undian urutan prensentasi, berpakaian rapi dan sopan.
• Presentasi menggunakan LCD dan piranti lunak Microsoft Power Point.
• Dalam presentasi, peserta diperkenankan memakai alat bantu atau gimmick sesuai kepentingannya
• Setiap peserta harap menjaga sportivitas dan tidak berusaha saling menjatuhkan kompetitornya

IX. Penilaian
g. Penilaian dilakukan oleh 3 (tiga) juri yang sangat berkompeten sesuai tema dan pakar dalam bidang onkologi.
h. Proses penilaian dilakukan dari tanggal 16-23 November 2009
i. Dalam proses penilaian tidak diperkenankan adanya surat menyurat. Dengan demikian, keputusan dewan juri mengikat dan berlaku, tanpa dapat diganggu gugat.
j. Penilaian memakai kriteria: tema, manfaat, bobot, kesesuaian tema, ketepatan penulisan, kebahasaan, metode ilmiah, dan teknis lay out.
k. Setelah tahap ini, 6 nama finalis akan diumumkan pada tanggal 23 November 2009 melalui e-mail finalis pukul 15.00. Para finalis akan melakukan presentasi pada tanggal 6 Desember 2009
l. Penilaian untuk penentuan 3 karya terbaik dihitung dengan presentasi dan tanya jawab (penilaian akhir adalah karya tulis dan nilai presentasi, dengan bobot 60% karya tulis, 40% presentasi). Penilaian dan urutan finalis sejak awal TIDAK diberitahukan.============================================

============================================

Persyaratan dan Ketentuan LOMBA SCIENTIFIC ENGLISH ESSAY
LOMBA SCIENTIFIC ENGLISH ESSAY

I. Peserta
Peserta adalah mahasiswa fakultas bidang ilmu kesehatan dari universitas se-Indonesia, yaitu meliputi:
• Mahasiswa S1 dan program profesi kedokteran umum
• Mahasiswa S1 dan program profesi kedokteran gigi
• Mahasiswa S1 program ilmu kesehatan masyarakat
• Mahasiswa S1 program ilmu keperawatan
• Mahasiswa S1 dan program profesi ilmu farmasi
Peserta bersifat individual (maksimal 1 orang)

II. Sifat dan Isi Tulisan
b. Tulisan tidak menonjolkan permasalahan subjektif serta tidak menampilkan sisi emosional penulis
c. Tulisan didukung oleh data penelitian dan tinjauan pustaka yang akurat dan tepat
d. Menjauhkan tulisan dari sifat plagiatisme (tulisan harus orisinal)
e. Tiap langkah tulisan ilmiah, analisis, dan penulisan hasil dilakukan secara sistematis sesuai kaidah penulisan karya essay ilmiah yang benar

III. Mekanisme Pendaftaran dan Pengiriman
c. Pendaftaran awal (tanda keikutsertaan)
Peserta dapat mendaftarkan diri dengan salah satu cara berikut:
– Langsung mengisi formulir yang tersedia di ruang sekretariat LPP-SM IKM FKUI
– Mengirimkan E-mail ke alamat sciefest2009@yahoo.com dengan menuliskan Lomba Scientific English Essay sebagai subject/judul, kemudian menyertakan attachment/lampiran berisi: nama peserta (penulis dan presentan), judul scientific english essay, asal fakultas dan universitas, dan contact person (nama, alamat, no telpon/hp, alamat e-mail).
Pendaftaran dilakukan paling lambat tanggal 30 Oktober 2009
Biaya pendaftaran Lomba Scientific English Essay yakni sebesar Rp 60.000,00 dan dapat dibayar baik secara tunai dengan diberikan langsung kepada Caroline (021-94309111) atau Lidwina Anissa (08176634765) selaku panitia Science Festival 2009 maupun ditransfer ke alamat rekening William Jayadi Iskandar.
d. Pengumpulan hasil tulisan
Pada tahap ini, peserta diharapkan mengumpulkan scientific english essay dengan ketentuan: rangkap 4, menyertakan soft copy hasil tulisan dalam bentuk compact disc (CD), fotokopi kartu mahasiswa peserta, formulir pendaftaran dan fotokopi bukti pembayaran pendaftaran lomba.
Paket karya selambat-lambatnya diterima panitia/sampai ke sekretariat LPP tanggal 13 November 2009

IV. Ketentuan Karya
e. Naskah harus asli, bukan terjemahan atau saduran.
f. Naskah belum pernah diterbitkan di media apapun, dan tidak sedang diikutkan dalam kegiatan serupa.
g. Naskah essai diketik di atas kertas ukuran A4 (margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm), spasi 1,5, menggunakan huruf jenis Times New Roman ukuran 12, dengan panjang naskah antara 1500-5000 kata.
h. Kiriman naskah harus dilengkapi dengan biografi singkat penulis.

V. Penilaian
• Penilaian dilakukan oleh 3 (tiga) juri yang sangat berkompeten sesuai tema dan pakar dalam bidang onkologi.
• Proses penilaian dilakukan dari tanggal 16-23 November 2009
• Dalam proses penilaian tidak diperkenankan adanya surat menyurat. Dengan demikian, keputusan dewan juri mengikat dan berlaku, tanpa dapat diganggu gugat.
• Akan diumumkan 6 finalis pada tanggal 23 November 2009 melalui e-mail finalis pukul 15.00 yang karyanya akan ditampilkan dalam pameran Science Festival 2009 pada tanggal 1-6 November 2009.
• Pengumuman 3 karya terbaik sebagai juara akan dilaksanakan pada tanggal 6 November 2009.
• Hal yang dijadikan dasar penilaian juri adalah:
 Orisinalitas karya
 Kesesuaian lingkup eksplorasi tema
 Metode ilmiah
 Argumentasi yang dituangkan dalam eksplorasi tema
 Ketajaman analisis
 Kualitas penyampaian pesan/komunikasi dan gaya penulisan
Diposkan oleh Science Festival 2009 di 01:42 0 komentar
Persyaratan dan Ketentuan LOMBA POSTER ILMIAH
LOMBA POSTER ILMIAH

I. Peserta
Peserta adalah mahasiswa fakultas bidang ilmu kesehatan dari universitas se-Indonesia, yaitu meliputi:
• Mahasiswa S1 dan program profesi kedokteran umum
• Mahasiswa S1 dan program profesi kedokteran gigi
• Mahasiswa S1 program ilmu kesehatan masyarakat
• Mahasiswa S1 program ilmu keperawatan
• Mahasiswa S1 dan program profesi ilmu farmasi
Peserta dapat bersifat individual atau kelompok (maksimal 2 orang)

II. Objektif Lomba
a. Tujuan poster:
• mengkomunikasikan tema,
• menggugah mahasiswa kesehatan agar aktif berpartisipasi dalam pengembangan dunia kesehatan, terutama dalam bidang onkologi.
• menggugah kesadaran masyarakat agar lebih memperhatikan aspek kesehatan, terutama mengenai bahaya kanker.
b. Anjuran
Peserta lomba dianjurkan untuk memperdalam referensi tentang tema lomba, membangun esensi masalah dan fokus sasaran komunikasi, serta mengkaji manfaat desain dan fungsi poster sebagai medium komunikasi.

III. Sifat dan Isi Tulisan
a. Tulisan tidak menonjolkan permasalahan subjektif serta tidak menampilkan sisi emosional penulis
b. Tulisan didukung oleh data penelitian dan tinjauan pustaka yang akurat dan tepat
c. Menjauhkan tulisan dari sifat plagiatisme (tulisan harus orisinal)
d. Tiap langkah tulisan ilmiah, analisis, dan penulisan hasil dilakukan secara sistematis sesuai kaidah penulisan karya ilmiah yang benar

II. Mekanisme Pendaftaran dan Pengiriman
a. Pendaftaran Awal (Tanda Keikutsertaan)
Peserta dapat mendaftarkan diri dengan salah satu cara berikut:
• Langsung mengisi formulir yang tersedia di ruang sekretariat LPP-SM IKM FKUI
• Mengirimkan E-mail ke alamat sciefest2009@yahoo.com dengan menuliskan Lomba Poster Ilmiah sebagai subject/judul, kemudian menyertakan attachment/lampiran berisi: nama peserta (penulis dan presentan), judul poster ilmiah, asal fakultas dan universitas, dan contact person (nama, alamat, no telpon/hp, alamat e-mail).
Pendaftaran dilakukan paling lambat tanggal 30 Oktober 2009
Biaya pendaftaran Lomba Poster Ilmiah yakni sebesar Rp 60.000,00 dan dapat dibayar baik secara tunai dengan diberikan langsung kepada Caroline (021-94309111) atau Lidwina Anissa (08176634765) selaku panitia Science Festival 2009 maupun ditransfer ke alamat rekening William Jayadi Iskandar.
b. Pengumpulan Hasil Karya
Pada tahap ini, peserta diharapkan mengumpulkan: karya poster ilmiah rangkap 4, menyertakan soft copy karya poster ilmiah asli dan thumbnail (perkecilan) karya dalam bentuk compact disc (CD), fotokopi kartu mahasiswa peserta, formulir pendaftaran dan fotokopi bukti pembayaran pendaftaran lomba.
Paket karya selambat-lambatnya diterima panitia/sampai ke sekretariat LPP tanggal 13 November 2009

III. Sistematika Poster Ilmiah
a. Judul poster ilmiah, berisi
• Judul singkat dan jelas
• Nama-nama penulis dan presentan
• Nama dan alamat institusi penulis
b. Abstrak (sesuai ketentuan pembuatan abstrak)
c. Latar Belakang, berisi pengangkatan masalah yang diteliti, penjelasan tentang makna penting dan kemenarikan karya.
d. Metodologi, berisi tentang proses pembuatan isi karya poster ilmiah.
e. Telaah Pustaka, berisi tentang teori dan materi penulisan yang diambil dari telaah pustaka
f. Pembahasan, berisi mengenai rumusan masalah yang diulas sesuai dengan kerangka teori.
g. Kesimpulan dan Saran

IV. Ketentuan Karya
• Penulisan dilakukan menggunakan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Telah Disempurnakan (EYD), baku, ilmiah, serta memiliki sifat yang baik, benar, dan tepat. Tidak dibenarkan penggunaan singkatan yang tidak lazim.
• Format karya poster:
 Karya asli dibuat dengan format RGB, tiff, ukuran 90-100 cm x 110-120 cm posisi vertikal atau horizontal.
 Thumbnail (perkecilan) karya dibuat dengan format RGB, jpg, ukuran 534 x 800 piksel (setara dengan 9 x 13.5 cm, 150 piksel/inchi), posisi vertical atau horizontal, file size < 220 KB.
• Teknis dan gaya visualisasi bebas, orisinal dan tidak memakai elemen yang melanggar hak cipta dan etika pembuatan karya cipta (bukan tiruan atau jiplakan). Apabila ada pembuktian pelanggaran ketentuan tersebut, karya akan dianulir dan/atau dibatalkan penghargaannya
• Karya bisa dibuat dengan menggunakan program grafis di komputer atau dibuat/digambar secara manual kemudian dipindai (scanned).
• Hak cipta seluruh karya yang diterima panitia merupakan milik masing-masing peserta. Panitia, penyelenggara, serta pihak sponsor berhak mempublikasikan karya tersebut dengan memberi informasi/kredit pemilik hak ciptanya.

V. Penilaian
• Penilaian dilakukan oleh 3 (tiga) juri yang sangat berkompeten sesuai tema dan pakar dalam bidang onkologi.
• Proses penilaian dilakukan dari tanggal 16-23 November 2009
• Dalam proses penilaian tidak diperkenankan adanya surat menyurat. Dengan demikian, keputusan dewan juri mengikat dan berlaku, tanpa dapat diganggu gugat.
• Akan diumumkan 5 finalis pada tanggal 23 November 2009 melalui email finalis pukul 15.00 yang karyanya akan ditampilkan dalam pameran Science Festival 2009 pada tanggal 1-6 Desember 2009.
• Pengumuman 3 karya terbaik sebagai juara akan dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2009.
• Hal yang dijadikan dasar penilaian juri adalah:
 Orisinalitas karya
 Kesesuaian antara tema, lingkup eksplorasi tema dengan konsep desain
 Manfaat yang dituangkan dalam eksplorasi tema
 Metode ilmiah
 Kualitas penyampaian pesan/komunikasi
 Inovasi serta kualitas artistik penyajian visual

============================================

Persyaratan dan Ketentuan LOMBA KARYA ILMIAH GAGASAN TERTULIS
LOMBA KARYA ILMIAH GAGASAN TERTULIS

I. Peserta
Peserta adalah mahasiswa fakultas bidang ilmu kesehatan dari universitas se-Indonesia, yaitu meliputi:
• Mahasiswa S1 dan program profesi kedokteran umum
• Mahasiswa S1 dan program profesi kedokteran gigi
• Mahasiswa S1 program ilmu kesehatan masyarakat
• Mahasiswa S1 program ilmu keperawatan
• Mahasiswa S1 dan program profesi ilmu farmasi
Peserta dapat bersifat individual atau kelompok (maksimal 2 orang)

II. Sifat dan Isi Tulisan
a. Tulisan tidak menonjolkan permasalahan subjektif serta tidak menampilkan sisi emosional penulis
b. Tulisan didukung oleh data penelitian dan tinjauan pustaka yang akurat dan tepat
c. Menjauhkan tulisan dari sifat plagiatisme (tulisan harus orisinal)
d. Tiap langkah tulisan ilmiah, analisis, dan penulisan hasil dilakukan secara sistematis sesuai kaidah penulisan karya ilmiah yang benar

III. Mekanisme Pendaftaran dan Pengiriman
a. Pendaftaran awal (tanda keikutsertaan)
Peserta dapat mendaftarkan diri dengan salah satu cara berikut:
– Langsung mengisi formulir yang tersedia di ruang sekretariat LPP-SM IKM FKUI
– Mengirimkan E-mail ke alamat sciefest2009@yahoo.com dengan menuliskan Lomba Karya Ilmiah Gagasan Tertulis sebagai subject/judul, kemudian menyertakan attachment/lampiran berisi: nama peserta (penulis dan presentan), judul karya imiah gagasan tertulis, asal fakultas dan universitas, contact person (nama, alamat, no telpon/hp, alamat e-mail), dan keterangan mengenai cara pembayaran pendaftaran (tunai langsung kepada panitia/transfer).
Pendaftaran dilakukan paling lambat tanggal 30 Oktober 2009
Biaya pendaftaran Lomba Karya Ilmiah Gagasan Tertulis yakni sebesar Rp 100.000,00 dan dapat dibayar baik secara tunai dengan diberikan langsung kepada Caroline (021-94309111) atau Lidwina Anissa (08176634765) selaku panitia Science Festival 2009 maupun ditransfer ke alamat rekening William Jayadi Iskandar.
b. Pengumpulan hasil tulisan
Pada tahap ini, peserta diharapkan mengumpulkan karya tulis dengan ketentuan: rangkap 4, menyertakan soft copy presentasi hasil tulisan dalam bentuk compact disc (CD), fotokopi kartu mahasiswa peserta, formulir pendaftaran dan fotokopi bukti pembayaran pendaftaran lomba.
Paket karya selambat-lambatnya diterima panitia/sampai ke sekretariat LPP tanggal 13 November 2009 (cap pos)

IV. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
A. Bagian Awal
a. Judul singkat dan jelas
b. Nama-nama penulis dan presentan
c. Nama dan alamat institusi penulis
e. Halaman pengesahan oleh dosen pembimbing, manager kemahasiswaan atau pendidikan (pihak dekanat)
B. Bagian Isi
a. Abstrak (sesuai ketentuan pembuatan abstrak)
b. Pendahuluan, berisi
i. Latar belakang mengangkat masalah yang diteliti, penjelasan tentang makna penting dan kemenarikan karya tulis
ii. Rumusan permasalahan
iii. Tujuan dan manfaat penulisan
iv. Metodologi penulisan (misal: studi literatur)
c. Tinjauan Pustaka, berisi tentang teori dan materi penulisan yang diambil dari telaah pustaka
d. Pembahasan, berisi mengenai rumusan masalah yang diulas sesuai dengan tinjauan pustaka.
e. Kesimpulan dan Saran
C. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
i. Penulisan dilakukan menggunakan teknik Vancouver. Tidak dibenarkan menuliskan kepustakaan yang tidak disinggung dalam penulisan
ii. Lampiran (jika diperlukan)
iii. Daftar Riwayat Hidup (beserta daftar-daftar karya ilmiah dan pertemuan ilmiah yang pernah dihadiri)

V. Ketentuan Karya
− Penulisan dilakukan menggunakan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Telah Disempurnakan (EYD), baku, ilmiah, serta memiliki sifat yang baik, benar, dan tepat. Tidak dibenarkan penggunaan singkatan yang tidak lazim.
− Layout memenuhi ketentuan sebagai berikut
i. Tulisan Times New Roman ukuran 12 jarak 1,5 spasi
ii. Kertas menggunakan ukuran A4
iii. Batas kertas (margin): kiri 4 cm; atas, kanan, bawah 3 cm (batas bawah dihitung setelah adanya catatan kaki, dan lainnya)
iv. Nomor halaman terletak pada bagian kanan bawah
v. Jumlah halaman bagian isi minimal 20 dan maksimal 35 halaman; tidak termasuk baigan awal dan bagian akhir.

VI. Presentasi
a. Presentasi dilakukan selama 10 menit (setiap presentasi) ditambah 10 menit untuk tanya jawab
b. Sesi tanya jawab dilakukan mula-mula oleh dewan juri, dilanjutkan dengan penonton
c. Setiap peserta diharapkan hadir tepat waktu, mengambil undian urutan prensentasi, berpakaian rapi dan sopan.
d. Presentasi menggunakan LCD dan piranti lunak Microsoft Power Point.
e. Dalam presentasi, peserta diperkenankan memakai alat bantu atau gimmick sesuai kepentingannya
f. Setiap peserta harap menjaga sportivitas dan tidak berusaha saling menjatuhkan kompetitornya

VII. Penilaian
a. Penilaian dilakukan oleh 3 (tiga) juri yang sangat berkompeten sesuai tema dan pakar dalam bidang onkologi.
b. Proses penilaian dilakukan dari tanggal 16-23 November 2009
c. Dalam proses penilaian tidak diperkenankan adanya surat menyurat. Dengan demikian, keputusan dewan juri mengikat dan berlaku, tanpa dapat diganggu gugat.
d. Penilaian memakai kriteria: tema, manfaat, bobot, kesesuaian tema, ketepatan penulisan, kebahasaan, metode ilmiah, dan teknis lay out.
e. Setelah tahap ini, 6 nama finalis akan diumumkan pada tanggal 23 November 2009 melalui e-mail finalis pukul 15.00. Para finalis akan melakukan presentasi pada tanggal 5 Desember 2009.
f. Penilaian untuk penentuan 3 karya terbaik dihitung dengan presentasi dan tanya jawab (penilaian akhir adalah karya tulis dan nilai presentasi, dengan bobot 60% karya tulis, 40% presentasi). Penilaian dan urutan finalis sejak awal TIDAK diberitahukan.

PEDIATRIC NUTRITION CARE Langkah Cerdas Menciptakan Generasi Emas Bangsa

Ditulis November 5, 2009 oleh mrcfkunand
Kategori: Uncategorized

“Anak bukanlah dewasa mini!” Begitulah dr. Iskandar Syarif, Sp.A(K), Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Unand, menyampaikan dalam mata kuliah Tumbuh Kembang Program S1 Pendidikan Dokter. Anak tentulah tidak sama dengan dewasa yang berukuran kecil. Bukan hanya ukuran yang menjadi pembeda antara anak dengan dewasa, tetapi juga fungsi tubuh. Satu hal yang paling menjelaskan fakta tersebut, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan fitur yang esensial membedakan anak dengan dewasa. Anak mengalami pertumbuhan, bahkan sudah dimulai sejak awal konsepsi, kemudian terus berlanjut sampai dengan ukuran tubuhnya sama dengan dewasa muda. Anak juga mengalami perkembangan melalui rangkaian proses pematangan fungsi, dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ, sampai dengan kesatuan utuh tubuhnya.

Menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), Ph.D, Kepala Divisi Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM dalam Workshop Pediatric Nutrion Care pada 2 Agustus 2009 di Surakarta, terdapat beberapa parameter yang dapat diukur untuk menilai tumbuh kembang anak. Pertumbuhan anak dapat dinilai dari berat badan, panjang atau tinggi badan, dan lingkar kepala. Sementara itu, perkembangan anak dapat dinilai dari tiga aspek: fisik (motorik), kognitif, dan psikososial. Aspek fisik di antaranya kemampuan anak melakukan gerak kasar (merangkak, duduk, berdiri, berjalan) serta gerak halus (mengedip, menggambar). Aspek kognitif dapat dinilai dari bagaimana anak belajar merespon keadaan sekitar kemudian mengekspresikan suasana hatinya, sedangkan aspek psikososial dinilai dari perkembangan emosi, kepekaan sosial, dan adaptasi terhadap lingkungan sekitar.

Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Nutrisi merupakan salah satu faktor lingkungan yang mendominasi proses tumbuh kembang anak. Selain itu, nutrisi berfungsi menyuplai kebutuhan energi bagi aktivitas sehari-hari, menjaga fungsi normal tubuh, serta terapi yang sangat menguntungkan dalam mencegah juga memulihkan penyakit anak. Kekurangan asupan nutrisi dapat menyebabkan gizi kurang (marasmus, kwashiorkor, marasmik kwashiorkor, defisiensi besi, dan sebagainya), sedangkan kelebihan asupan nutrisi dapat menyebabkan gizi lebih (overweight dan obesitas). Baik gizi kurang maupun gizi lebih, yang keduanya dikenal dengan istilah malnutrisi, menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan nutrisi anak. Oleh karena itu, asupan nutrisi yang cukup sangatlah penting untuk tumbuh kembang anak.

Dalam asuhan kesehatan anak (pediatric nutrition care), terdapat empat prinsip yang harus diaplikasikan dalam perawatan anak yang sakit: diagnosis, manajemen, asuhan nutrisi, dan rehabilitasi. Karena pentingnya asuhan nutrisi, dirumuskanlah pediatric nutrition care. Pediatric nutrition care (asuhan nutrisi pediatrik) bertujuan untuk mengenal, memahami, dan memanajemen variasi perubahan kebutuhan nutrisi anak pada tahap-tahap pertumbuhan anak dari neonatus sampai dewasa serta variasi kebutuhan nutrisi berdasarkan status gizi anak.

Terdapat lima langkah pediatric nutrition care yang harus ditempuh. Pertama, penilaian status gizi anak berdasarkan berat badan sesuai umur, tinggi badan sesuai umur, dan berat badan sesuai tinggi badan. Kedua, perhitungan kebutuhan nutrisi anak sesuai dengan usia dan status gizinya. Ketiga, penentuan jalur pemberian makanan (oral, parenteral, dan sebagainya). Keempat, pemilihan jenis, variasi, dan jumlah masing-masing makanan yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan nutrisinya. Kemudian yang terakhir, pemantauan tumbuh kembang anak setelah pemberian nutrisi tersebut.

Sekretaris IDAI Wilayah Surakarta, dr. Endang Dwi Lestari, M.PH, Sp.A(K) dalam workshop tersebut menjelaskan pentingnya ASI eksklusif selama enam bulan pertama. “Cukup ASI saja sampai dengan enam bulan!” Hal yang sama persis ditekankan oleh dr. Eka Agustia Rini, Sp.A dari Subbagian Endokrinologi dan Metabolisme Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang. ASI sangatlah cukup memenuhi kebutuhan bayi sekaligus membantu dalam pematangan saluran pencernaan bayi tersebut, terkecuali untuk bayi dengan kelainan bawaan seperti malabsorbsi glukosa yang membutuhkan makanan yang lebih mudah diserap tubuh. Setelah enam bulan, makanan pendamping ASI dapat diberikan, diawali dengan makanan yang lunak seperti tepung beras yang dicairkan dengan ASI sampai dengan pemberian bubur tim. Selanjutnya setelah berusia satu tahun, anak dapat makan layaknya dewasa. Hal penting dalam pemberian makanan pendamping ASI tersebut yaitu diversifikasi makanan dan pemilihan makanan sesuai kegemaran anak.

Di akhir sesi pembahasan, Dr. dr. Damayanti, Sp.A(K), Ph.D mengenalkan suatu kasus gizi buruk yang kebetulan waktu itu dirujuk dari Kota Padang. Anak yang menderita marasmus tersebut memiliki status gizi yang sangat buruk dan dengan melihat keparahan kondisinya, sulit rasanya untuk disembuhkan. Akan tetapi dengan asuhan nutrisi yang baik selama satu tahun, anak tersebut pulih dari penyakitnya dan tumbuh dengan sehat. “Menjadi dokter yang sukses tidaklah perlu memiliki uang yang banyak, bukan pula memiliki uang yang banyak untuk alat-alat yang canggih. Akan tetapi, jadilah dokter yang sukses dengan memulai mengaplikasikan ilmu sebaik mungkin dalam masyarakat dari sekarang, dari hal-hal yang tampak kecil dan sepele. Dengan menerapkan pediatric nutrition care saja di lingkungan sekitar, Anda dapat menyelamatkan bangsa Indonesia!” Demikian dr. Damayanti mengobarkan semangat audiens yang terdiri dari dokter spesialis anak, residen, dokter, dan mahasiswa kedokteran se-Indonesia.

Sebagai mahasiswa kedokteran, layaknya kita bangga. Sedikit perhatian kita terhadap asuhan kesehatan anak sangat berarti bagi masa depan bangsa kita. Bagaimana tidak? Anak adalah generasi emas bangsa, pediatric nutrition care adalah langkah awal menyelamatkan generasi emas tersebut, dan kita adalah pelaksananya: dokter masa depan!

Ditulis oleh: Meiutia Rahayu, 11 September 2009

MUNCULNYA GEJALA PIKUN: KAUM MUDA VERSUS KAUM TUA

Ditulis November 5, 2009 oleh mrcfkunand
Kategori: Uncategorized

Dahulu gejala pikun dianggap hanya dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut. Tampaknya dengan semakin cepatnya laju kehidupan, gejala ini pun kini mulai ‘mewabah’ di kalangan usia yang lebih muda. Kita mungkin seringkali lupa tempat menaruh sesuatu barang, kronologi kejadian yang terjadi seminggu yang lalu, lupa jadwal kegiatan, ataupun bertanya pada orang yang sama mengenai hal yang sama pula berulang kali.

Dalam dunia medis, istilah pikun dikenal dengan nama demensia. Seseorang dikatakan mengalami demensia jika terjadi penurunan tingkat intelektualitas dan kemampuan kognitif yang cukup berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan ini menyebabkan penderitanya tidak lagi dapat melakukan pekerjaan sehari-hari serta terganggunya aktivitas sosial.

Berdasarkan data di negara-negara maju, prevalensi demensia pada usia 65 tahun berkisar antara 5-10%. Setiap pertambahan usia kelipatan 5 tahun, prevalensi demensia semakin meningkat, di mana pada usia 70 tahun prevalensinya naik menjadi 10-20%, dan terus meningkat hingga pada usia di atas 80 tahun mencapai 40-50%. Semakin tua seseorang, semakin besar risiko menderita demensia.

Berdasarkan penelitian faktor risiko utama terjadinya demensia adalah usia lanjut. Faktor risiko lainnya adalah adanya riwayat infeksi dan cedera pada kepala, stroke berulang, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.

Penyakit Alzheimer yang disebabkan oleh proses degeneratif otak merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan gejala demensia atau pikun. Penyakit Alzheimer sendiri bisa disebabkan oleh adanya kelainan genetik. Gambaran patologis kematian selular pada penderita Alzheimer usia lanjut memiliki kesamaan dengan pasien sindrom Down. Pada sindrom Down, perkembangan otak tidak maksimal akibat terdapatnya kelainan pada kromosom 21 sehingga penderitanya lebih cepat mengalami kepikunan, umumnya pada usia lima puluh tahunan.

Pada penderita Alzheimer ditemukan kelainan gen pada kromosom 1, 14, 19. Seseorang yang diketahui mempunyai kelainan kromosom tersebut, mempunyai kemungkinan lebih besar menderita Alzheimer. Sayangnya, analisis kromosom tersebut memakan biaya yang mahal sehingga tidak dianjurkan dalam pemeriksaan rutin. Analisis kromosom dianjurkan jikan terdapat riwayat keluarga yang menderita Alzheimer.

Sebelum terjadi demensia, terdapat suatau keadaan yang disebut dengan MCI (mild cognitif impairment) yaitu gangguan kognitif yang ringan dan belum memenuhi kriteria pikun atau demensia. Pada keadaan tersebut, secara abnormal sudah terjadi gangguan kognitif dan daya ingat, akan tetapi penderitanya masih bisa bekerja dan melakukan aktivitas sosial dengan baik.

Kondisi seperti itu bisa mengarah pada terjadinya demensia, tetapi tidak mutlak semua orang yang mengalami MCI akan mengalami demensia. Kelompok MCI ini nantinya bisa saja berlanjut menjadi demensia, namun bisa juga membaik jika jika disebabkan oleh penyakit yang reversibel, seperti depresi dan pemakaian obat-obat tertentu. Ada berbagai kedaaan yang juga bisa menyebabkan MCI, salah satunya adalah depresi. Pada orang yang mengalami depresi bisa terjadi gangguan memori. Jika keadaan depresinya berhasil ditanggulangi, maka memori bisa normal kembali.

Sel otak normal pada usia 20-30 tahun sudah mengalami apoptosis (kematian sel), terutama sel-sel yang tidak atau jarang digunakan. Hal itu merupakan proses normal dan merupakan bagian dari proses penuaan. Akan tetapi gejala awal dari proses penuaan otak tersebut baru mulai terlihat pada usia 50 tahunan, di mana mulai ada perasaan sering lupa. Hal itu dinamakan age associated memory impairment (AAMI). Artinya, jika terlalu banyak informasi yang diterima, otak tidak dapat menyimpan seluruhnya. Sekali lagi, hal itu merupakan proses yang normal dan belum bisa dikatakan sebagai pikun atau demensia. Untuk mengetahui apakah kemampuan menyimpan informasi baru masih normal atau tidak, perlu dipastikan dengan pemeriksaan lebih lanjut.

Pada orang muda sebenarnya jarang sekali terjadi demensia. Jikalau ada, biasanya terdapat riwayat cedera kepala berat dan infeksi otak (ensefalitis) sebelumnya ataupun terdapat kelainan genetik seperti sindrom Down. Adapula pendapat yang menyatakan bahwa virus, polusi udara, dan makanan dapat menyebabkan demensia pada orang muda. Sejauh ini pendapat tersebut belum terbukti kebenarannya.

Pada demensia Alzheimer, mula-mula kerusakan terjadi pada daerah hipokampus, yaitu bagian otak tempat menyimpan informasi baru serta tempat mengumpulkan memori untuk disimpan ke berbagai bagian otak. Kerusakan di daerah hipokampus tersebut akan memberikan gejala awal demensia berupa gangguan memori baru. Sebagai contoh, jika penderita menanyakan sesuatu, sebentar kemudian penderita tersebut lupa pernah bertanya sehingga akan kembali menanyakan pertanyaan yang sama secara berulang. Perilaku yang lain yang sering terlihat adalah penderita seringkali kehilangan barang-barang. Hal itu disebabkan ketidakmampuan otak menyimpan informasi visual tempat penderita meletakkan barang. Seringkali penderita juga lupa apa yang hendak dilakukan atau tidak ingat rasa makanan yang baru dimakan.

Untuk mendiagnosis demensia pada usia lanjut, skrining dengan pemeriksaan yang disebut status mini mental sudah cukup dan dianggap sebagai pemeriksaan yang memang cukup tajam. Untuk usia muda bisa dilakukan tes memori khusus karena kebanyakan gangguan berupa MCI.

Uji yang paling sederhana untuk penyimpanan memori baru adalah dengan kemampuan mengingat 10 kata. Pada keadaan normal, pertama kali menghafal seseorang akan dapat mengingat 6-8 kata. Dua kali menghafal bisa mencapai 9 kata dan ketika diulang sampai tiga kali akhirnya akan bisa mengingat keseluruhan kata. Akan tetapi jika saat pertama hanya mampu mengingat 3 kata, setelah diulang hanya 4 kata dan sampai ketiga kali hanya mampu mengingat 5 kata dan tidak mencapai 10 kata, maka bisa dikatakan terdapat gangguan memori.

Pengobatan demensia yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat adalah obat-obat yang meningkatkan sistem kolinergik. Obat-obat yang meningkatkan sistem kolinergik tersebut bekerja dengan cara menghambat enzim pemecah asetilkolin. Asetilkonin merupakan suatu meurotransmiter yang berperan penting dalam fungsi otak yang diproduksi oleh sel-sel saraf di otak. Produksinya akan berkurang jika sel-sel otak mengalami degenerasi. Asetilkolin dipecah oleh suatu enzim menjadi asetil dan kolin. Dengan penghambatan pemecahan asetilkolin oleh obat-obat tersebut, diharapkan fungsi asetilkolin dapat dipertahankan lebih lama dan demensia dapat diatasi.

Pada penderita Alzheimer terdapat suatu zat beta amiloid yang bersifat toksik di otak yang akan merusak sel-sel saraf. Pada penderita Alzheimer, zat beta amiloid toksik dibuang ke pembuluh darah. Berbagai faktor risiko stroke seperti merokok, hipertensi, kolesterol tinggi, kurang olahraga dan aktivitas akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah sehingga beta amiloid yang harusnya cepat dibuang menjadi menumpuk dan merusak sel-sel saraf. Beta amiloid sendiri juga akan merusak pembuluh darah. Akan tetapi, sel-sel saraf yang aktif lebih mampu bertahan terhadap efek toksik dari beta amiloid tersebut dibandingkan sel-sel yang tidak aktif.

Terapi demensia lebih diarahkan pada berbagai program dan latihan yang bisa merangsang otak. Latihan yang dianjurkan harus disesuaikan dengan kondisi dan kultur masing-masing orang, misal jika menyenangi permainan catur maka penderita diajak untuk bermain catur sesuai hobinya agar dapat melatih otak. Jika penderita sudah tidak bisa berbicara tetapi kemampuan visuospasialnya masih bagus, dapat diberikan permainan balok. Penderita juga harus sering diajak bersosialisasi dengan orang banyak misalnya menghadiri pesta di mana mereka bisa berkenalan dengan dan berkomunikasi dengan orang lain. Akan tetapi pada keadaan yang sudah sangat berat, penderita biasanya lebih mudah depresi dan merasa kehilangan harga diri serta takut mendapat cemoohan dari lingkungan.

Pencegahan demensia ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Pencegahan bisa dilakukan dengan pengaturan pola makan yang sehat, olahraga teratur, serta menjaga kadar kolesterol darah tetap normal. Penderita hipertensi dan diabetes harus rajin melakukan kontrol penyakitnya.

Demensia atau pikun memang jarang terjadi pada orang muda yang normal (tanpa kelainan genetik). Akan tetapi berbagai keadaan dan kebiasaan sewaktu muda mempunyai kontribusi terhadap terjadinya gangguan ini di kemudian hari. Dengan demikian, akan jauh lebih baik jika kita melakukan pencegahan terhadap demensia sedini mungkin.

 

Daftar Pustaka

Anggraini D. Benarkah Pikun Bisa Menyerang Kaum Muda? Majalah Kesehatan Keluarga Dokter Kita, edisi 09 – THN III – September 2008

Martono HH, 2003. Gangguan Kesadaran dan Kognitif pada Usia Lanjut: Konfusio dan Demensia. Dalam (Darmojo RB, Martono HH, ed.) Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hlm. 172-190.

Setiati S, Harimurti K, Roosheroe AG, 2006. Geriatri: Demensia. Dalam (Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, ed.) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hlm. 1364-1368.

 

Ditulis oleh: Meiustia Rahayu (Koordinator Bidang Ilmiah), Juni 2009

 

 

 

BEKAM SEBAGAI TERAPI ALTERNATIF YANG MENUNGGU PENGAKUAN DUNIA KEDOKTERAN

Ditulis November 5, 2009 oleh mrcfkunand
Kategori: Uncategorized

Setiap orang menginginkan kesehatan yang prima. Itu terbukti bila seseorang dijangkiti suatu penyakit dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan penyakitnya. Semua jenis pengobatan akan dicoba mulai dari yang rasional bahkan sampai kepada yang tidak rasional. Itu tidak terbatas pada kuratif saja melainkan juga pada preventif.

Kalau berbicara masalah kesehatan yang prima, kita perlu mengambil Nabi Muhammad SAW sebagai contoh. Beliau memiliki kesehatan yang prima. Fakta sejarah bercerita bahwa beliau sangat sehat. Beliau sakit hanya dua kali seumur hidup. Beliau juga selalu mengikuti perang saat umur beliau 53-62 tahun. Ini menandakan kesehatan fisik beliau yang bagus. Selain itu, beliau juga sangat produktif dan memiliki emosi yang stabil yang menggambarkan kesehatan mental beliau yang terjaga.

Dalam menjaga kesehatannya, beliau memiliki metode menjaga kesehatan sendiri yaitu thibbun nabawi yang artinya pengobatan ala nabi. Salah satu dari tibbun nabawi adalah berbekam. Perkataan bekam berasal dari istilah bahasa Melayu yang berarti pelepasan darah kotor, atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Cupping dan dalam bahasa Arab diterjemahkan sebagai al-hijamah. Di Indonesia kita kenal dengan istilah kop atau cantuk.

Lain halnya dengan akupuntur yang sudah diterima dunia kedokteran, bekam masih menunggu waktu. Kedokteran Barat menuntut prinsip logiko-hipotetiko-verfikatif dimana konsepnya harus bisa dijelaskan secara logis dan harus memelui eksperimen. Namun, sudah ada dokter atau terapis yang memasukkan bekam sebagai terapi dan dianggap sebagai terapi alternatif. Hal ini tidak bisa dilakukan sembarang dokter atau terapis. Dokter atau terapis tersebut harus memiliki pemahaman yang baik tentang patofisiologis tubuh dan penyakit dan dokter atau terapis tersebut harus sudah mengikuti pelatihan-pelatihan bekam besertifikat oleh para profesional yang memiliki kompetensi profesional sebagai terapis.

Sederhananya, bekam dilakukan untuk mengeluarkan toksin-toksin yang dihasilkan dari metabolisme tubuh melalui kapiler-kapiler di permukaan kulit. Darah yang mengandung toksin akan dikumpulkan pada permukaan kulit dengan cara disedot dengan pompa. Hasil sedotan itu akan membentuk gelembung. Gelembung itu kemudian disayat dengan silet steril.

Tubuh yang sehat dan pikiran yang cerdas adalah faktor penting dalam hidup seorang individu demi melaksanakan tanggung jawab kehidupan mereka. Namun jika terlalu banyak toksik dalam badan, ini akan menyebabkan statis darah di mana sistem darah tidak berjalan dengan lancar. Keadaan ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan fisik maupun mental seseorang. Akibatnya seseorang itu akan terasa malas, murung, kerap mengeluh kurang sehat, mudah bosan, dan selalu terasa tertekan.

Bekam ini akan dipercaya merangsang sistem pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah, efek pelemasan obat serta dapat menurunkan tekanan darah. Bekam juga mampu merangsang zat penstabil peradangan dan permeabilitas sel. Selain itu, bekam pada titik-titik tertentu dapat menstimulasi saraf secara kuat sehingga menghasilkan neurotransmitter yang akan merangsang vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah perifer sehingga timbul rasa nyaman dan lega.

Melakukan bekam di bawah dagu dapat menyembuhkan sakit gigi, sakit pada bagian wajah, kerongkongan dan pada urat leher, serta membersihkan kepala dan kedua telapak tangan. Berbekam pada belakang tapak kaki (bagian atas tapak kaki) dapat menggantikan venesection sephena, yaitu urat besar pada mata kaki, menghilangkan kutil-kutil (borok) yang tumbuh di kedua paha, betis serta tulang kering, juga dapat menghentikan keluarnya darah haid (terputusnya menstruasi) dan gatal-gatal buah testis (kantung kemaluan laki-laki).

Berbekam di bawah dada di atas perut dapat menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis, dan panu yang ada di paha. Kaki yang sering kebas / linu, encok, penyakit bawasir (hermorhoid), penyakit kegajahan (kaki bengkak) atau elephantiasis, dan gatal-gatal pada punggung.

Sejak Zaman Mesir Kuno kaedah berbekam menjadi amalan bagi penyembuhan berbagai penyakit, seperti sawan (epilepsy), angin ahmal (stroke), hinggalah ke penyakit yang ringan seperti masalah kulit dan letih atau lesu.

Setiap orang bisa menjalani terapi bekam. Pada anak-anak dan lansia pembekaman harus dilakukan dengan hati-hati. Pembekaman harus ditunda dahulu ibu hamil, menstruasi dan nifas, orang yang baru mendonorkan darah, orang yang sedang kelaparan, orang yang bertekanan darah rendah, orang yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, dan orang yang kondisinya sangat lemah.

Jadi, bekam memiliki peran sebagai terapi yang masih bersifat alternatif. Para peneliti terus melakukan eksperimen untuk dapat menjelaskan konsep penyembuhan dari terapi bekam. Melihat banyaknya orang yang sudah mulai percaya dengan terapi bekam ini, jelas layak bekam untuk diuji lebih lanjut sebelum dipakai sebagai terapi yang sah di dunia kedokteran.

 

Ditulis Oleh: Amrizal Zuhdy Sachmud (staf Bidang Ilmiah), Mei 2009

KANKER SERVIK SI PERENGGUT NYAWA

Ditulis November 5, 2009 oleh mrcfkunand
Kategori: Uncategorized

Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (cervical cancer) atau kanker pada leher rahim. Sesuai dengan namanya, kanker servik atau kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukkan bahwa kanker servik juga dapat menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.

Memang istilah “kanker” sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati. Bahkan tambah seram lagi  jika ditambah dengan embel-embel “si perenggut nyawa.”

Mengapa kanker servik dikatakan sebagai si perenggut nyawa?

Kanker servik dikatakan sebagai perenggut nyawa karena  setiap dua menit ada satu orang wanita di seluruh dunia meninggal karena kanker servik. Menurut penelitian, tiap tahunnya, 16 dari 100.000 kaum perempuan di seluruh dunia menderita kanker servik, dan sekitar 9 dari 100.000 orang meninggal dunia. Makanya tak ayal lagi, penyakit ini menjelma jadi perenggut nyawa nomor dua pada wanita setelah kanker payudara, dan ketiga menyusul kanker paru.

Meskipun demikian, kanker ini pada stadium awal bisa disembuhkan hingga 100%. Hanya sayangnya pada stadium awal, kanker servik justru tidak menunjukkan gejala yang khas. Gejala khas seperti keputihan yang berbau dan kadang tercampur darah, pendarahan saat melakukan senggama atau pendarahan di luar siklus haid maupun saat menopause, terjadi saat kanker ini sudah mencapai stadium lanjut. Kenyataannya di lapangan pasien sering datang saat gejala khas ini muncul yang berarti sudah berada pada stadium lanjut sehingga sulit untuk disembuhkan.

Salah satu penyebab hilangnya nyawa manusia dengan mudah ini karena informasi yang berkaitan dengan kanker serviks belum dapat menjangkau seluruh masyarakat, terutama wanita. Padahal, semua wanita berisiko terkena kanker yang menyerang organ utama mereka. Sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan seorang perempuan itu berisiko tinggi menderita kanker servik di antaranya adalah:

  1. Wanita yang melakukan hubungan seksual pada usia muda seperti wanita di usia 15 tahun.
  2. Pernah atau baru terinfeksi HPV (Human Papiloma Virus), kondiloma atau keduanya
  3. Pengguna immunosuppressan, contohnya pada mereka yang melakukan transplantasi ginjal
  4. Riwayat merokok atau kecanduan terhadap zat-zat lain
  5. Adanya displasia servikal, endometrium, vagina atau kanker vulva
  6. Suka berganti-ganti pasangan
  7. Banyak anak dan jarak kelahirannya pendek

Bagaimanakah kanker servik itu terjadi?

Layaknya semua kanker, terjadinya kanker servik ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tersebut berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Kebanyakan penyebab umum dari kanker servik ini adalah Human Papiloma Virus. dr. Layla Nurana, Sp.OG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI RSUPNCM pada acara National Conference Gynecologic Surgery II dan Midwife Workshop mengatakan bahwa salah satu penyebab utama kanker servik adalah infeksi Human Papiloma Virus (HPV). HPV ini sangat mudah ditularkan, terutama melalui hubungan seksual. Setiap wanita yang aktif berhubungan seksual, lebih dari 50%, beresiko terinfeksi HPV onkogenik. Bahkan infeksi bisa terjadi tanpa melakukan penetrasi penis sekalipun, yakni hanya dengan saling kontak kulit alat kelamin.

Meskipun selama ini kita beranggapan, jika mengalami kanker servik adalah ketakutan terbesar. Apalagi kanker ini juga dapat menimbulkan kematian. Namun,  dengan pengetahuan yang tepat, maka kanker servik tidak perlu ditakuti lagi. Oleh kerena itu, kita jangan selalu beranggapan bahwa kanker servik merupakan “si Perenggut Nyawa” terutama bagi kaum hawa karena kanker ini dapat dicegah. Adapaun caranya anatara lain:

  1. Menjalani pola seksual yang sehat, serta menjaga kebersihan alat kelamin.
  2. Meminimalisasi konsumsi zat pengawet serta memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan zat anti oksidan seperti vitamin E dan C.
  3. Bagi perempuan yang telah aktif secara seksual,sebaik nya juga melakukan screening atau deteksi dini,utk mendeteksi sel kanker.

Berbicara soal screening dan deteksi dini. Salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker servik ini adalah dengan melakukan pap smear test. Metode ini cukup efektif karena bisa mengurangi insiden kanker servik hingga 90%. Dengan pap smear test ini, sel-sel yang abnormal dapat didteksi kehadirannya. Sehingga semakin dini  sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker servik.  Menurut  Prof. dr. I. B. G. Manuaba, Sp.OG bahwa  pendeteksian kanker servik hanya berlaku bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual.  Bagi wanita ‘perawan’ biasanya terhindar dari kanker servik.

Selain itu, ada metoda alternative lainnya, seperti inspeksi visual dengan asam asetat (VIA) atau Lugol’s iodine (VILI) menawarkan skrining yang menjanjikan. Selain mudah dilakukan, hasilnya juga cepat dan efektif untuk mengidentifikasi perubahan prakanker servik. Selain itu juga ada tes yang lebih objektif, yakni HPV DNA. Tes ini lebih baik dibandingkan yang lainnya pada wanita usia 30 tahun ke atas.

Selain dengan pendeteksian dini melalui pemeriksaan pap smear dan VIA, kini pencegahan kanker servik sudah selangkah lebih maju dengan ditemukannya vaksin pencegahan kanker servik atau vaksin HPV. Vaksinasi pencegahannya dikenal dengan gardasil, diberikan suntikan selama 3 kali dalam periode waktu 6 bulan. Perlu diingat bahwa vaksinasi ini tidak mencegah semua tipe kanker servik, tidak bisa untuk penanganan kanker servik atau luka vagina yang lain. Vaksin ini bekerja dengan cara membantu tubuh membangun kekebalan terhadap HPV dan secara aktif melawan HPV penyebab kanker dan memberikan tingkat antibodi/kekebalan awal yang tinggi.

Berbagai cara telah di kembangkan oleh dunia kedokteran, mulai dari deteksi dini dengan Pap Smear dan VIA, serta di temukannya vaksin khusus untuk HPV. Mudah-mudahan image “kanker servik si perenggut nyawa” dapat kita lenyapkan. Soalnya dengan deteksi dini kita dapat mengetahui secara cepat kejadian kanker servik. Sehingga kita dapat mengobatinya dengan cepat dan tepat. Serta efeknya pun juga lebih baik bahkan bisa sembuh 100%.

 

Ditulis oleh: Maulidya Rahmi (staf Bidang Kesekretariatan), Mei 2009